Senin, 28 September 2009

Perahu dan Cita-cita

Bu Guru pagi hari itu bertanya kepada seluruh muridnya, "Siapa yang ingin jadi dokterrrr???". Serentak murid-murid dikelas tersebut menjawab, "Sayaaaaaaaaa........".
Suatu hal yang lumrah memang, jika sewaktu kecil cita-cita yang diharapkan adalah menjadi seorang dokter. Karena dalam pikiran anak kecil biasanya masih seperti perahu kecil yang berada di tengah samudra dan samudra tersebut sedang mengalami badai, yang akhirnya membawa sang perahu terombang-ambing kesana kemari atau biasa disebut dengan labil.
Tapi seiring dengan waktu perahu itu semakin membesar karena diperbaharui atau ditambahkan dengan kayu penguat. Begitu juga dengan nahkoda yang mengemudikan perahu tersebut. Perahu dan nahkoda tersebut mulai dapat bekerja sama menghadapi badai di samudra untuk menentukan arah perjalanan perahu tersebut. Walaupun sangat susah untuk melalui badai tersebut, tapi pastilah setiap orang ingin melewati badai tersebut.
Dan jika akhirnya perahu tersebut sampai ketujuannya, maka perahu tersebut akan dengan gagah berlabuh ke sebuah pulau tujuannya.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan perahu tersebut adalah untuk mengecek kembali lubang-lubang yang terdapat di badan perahu, jika terdapat lubang maka haruslah ditambal, jangan sampai pada perjalanan berikutnya akan membuat perahu tersebut karam di telan samudra yang lebih ganas. Penting sekali intropeksi diri dalam kehidupan ini. Dan juga jangan pernah menaruh dendam pada seorang yang lain karena suatu saat orang yang kita benci mungkin akan menjadi orang yang kita perlukan. Tuhan saja maha pengampun lagi maha penyayang.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Nice posting bro'...