Minggu, 21 Juni 2009

Keluar Dari Lubang Jarum (2)

Waktu saat itu hampi menunjukkan pukul 11.30 malam ketika saya melihat jam tangan yang masih menempel di tangan kiri saya. Kami berempat sengaja pindah ke balkon belakang. Walaupun agak sempit, tapi cukup untuk kami berempat menikmati jagung rebus dari Lupi. Kami berkelakar tentang segala sesuatu yang terlintas di benak dengan suara sedikit berbisik. Karena kami sadar betul perbuatan yang kami lakukan adalah perbuatan ilegel di asrama kami, dan kami juga tidak ingin mengganggu adik kelas kami yang berada di kamar Humed.
Malam itu cukup dingin dan berangin kering, karena posisi sekolah dan asrama kami yang dekat dengan gunung dan laut. Mulut akan terasa cepat kering di malam itu. Untungnya filter air di kamar Humed dapat berfungsi dengan baik, sehingga kami tidak susah-susah mencari air.
Lama-lama jagung itu habis juga, mataku terasa sudah cukup berat untuk melawan ngantuk. Tapi ketiga temanku tampaknya masih semangat untuk membicarakan oot-nya. Tanpa banyak bicara saya langsung permisi sebentar kepada ketiga temanku untuk merebahkan diri di ruang belajar. Humed dengan ikhlas menawarkan ranjangnya untuk saya rebahan disana, tapi saya menolak. Akhirnya saya merebahkan badan saya di ruang belajar, tepatnya di samping bawah meja belajar, sehingga jika ada orang masuk dari pintu saya tidak begitu terlihat.
Tanpa sadar, sepertinya saya telah masuk kedalam alam bawah sadar saya. Tapi seketika itu saya terbangun, dengan suara yang menyerupai benda jatuh. Disntsts sadar dan tidak, saya juga mendengar suara seseorang yang saya kenal berada di dalam kamar Humed. Suara itu sering terdengar sebagai mc (master of ceremony) ketika ada acara-acara besar yang diadakan sekolah kami, seperti datangnya tamu-tamu khusus (menteri, gubernur, pejabat daerah, tokoh masyarakat, dll), acara 1 Muharram, dan acara khusus lainnya.

Suara siapakah itu?????

Tidak ada komentar: